Pelaporan
Keuangan dan Perubahan Harga
Definisi
Perubahan Harga
Untuk
memahami makna istilah perubahan harga (changing prices), harus dibedakan
antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang keduanya masuk
dalam istilah perubahan harga itu.
a. Perubahan harga umum
Suatu
perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan
jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh
keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan
disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi
(deflation).
b. Perubahan harga spesifik
Perubahan
harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu
yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
Selama
periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jaang
mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan
lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai
lebih tinggi. Nilai aktiva yang dinyatakan
lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai
lebih tinggi. Dari sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran ini
mendistorsi:
a) Proyeksi keuangan yang didasarkan pada
data seri waktu historis
b) Anggaran yang menjadi dasar pengukuran
kinerja
c) Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi
pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan.
Laba
yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan:
Kenaikan
dalam proporsi pajak.
• Permintaan dividen lebih banyak dari
pemegang saham.
• Permintaan gaji dan upah yang lebih
tinggi dari para pekerja.
• Tindakan yang merugikan dari Negara
tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar).
Kegagalan
untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli
unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang
dilaporkan.
Fungsi mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit
yaitu :
• Pengaruh perubahan harga sebagian
bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para
pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini.
• Mengelola masalah yang ditimbulkan
oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas permasalahan
tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam
kondisi-kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
• Laporan dari para manajer mengenai
permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila
kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah
tersebut
Jenis
Penyesuaian Inflasi
Penyesuaian
tingkat harga umum (mata uang konstan biaya historis), yaitu umlah mata uang
yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli).
Penyesuaian
biaya kini, yaitu pertama, aktiva dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan
biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan
oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan kompenen pajak),
namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik
perusahaan.
Sudut
Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi
• Amerika Serikat
Pada
tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement
of Financial Accounting Standards-SFAS) No. 33 Berjudul ”Pelaporan Keuangan dan
Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang
memiliki persediaan dan aktiva tetap yang bernilai lebih dari $125 juta atau
total aktiva lebih dari $1 miliar, untuk selama lima tahun mencoba melakukan
pengungkapan daya beli konstan biaya historis dan daya beli konstan biaya kini.
Pengungkapan ini lebih bersifat melengkapi dan bukan menggantikan biaya
historis sebagai kerangka dasar untuk leporan keuangan utama.
Banyak
pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33
menemukan bahwa (1) pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FSAB membingungkan,
(2) biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar, dan (3)
pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila
dibandingkan data biaya kini. FASB menerbitkan panduan (SFAS 89) untuk membantu
perusahaan yang melaporkan pengaruh pernyataan atas harga yang berubah dan
menjadi titik awal untuk standar akuntansi inflasi dimasa depan.
Perusahaan
pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk 5 tahun terakhir
a) Penjualan bersih dan pendapatan operasi
lainnya.
b) Laba dari operasi yang berjalan
berdasarkan dasar biaya kini.
c) Keuntungan atau kerugian daya beli
(moneter) atas pos-pos moneter bersih.
d) Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini
atau jumlah yang dapat dipulihkan (yaitu jumlah kas bersih yang diperkirakan
akan dapat dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan) yang lebih rendah dari
persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inflasi (perubahan tingkat harga
umum).
e) Setiap agregat penyesuaian translasi mata
uang asing, berdasarkan biaya kini, yang timbul dari proses konsolidasi
f) Aktva bersih pada akhir tahun menurut
dasar biaya kini.
g) Laba per saham (dari operasi berjalan)
menurut dasar biaya kini.
h) Dividen per saham biasa.
i) Harga pasar akhir tahun per lembar
saham biasa.
j) Tingkat Indeks Harga Konsumen (Consumer
Price Index-CPI) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan.
• Inggris
Komite
Standar Akuntans Inggris (Accounting Standard Committee-ASC) menerbitkan Pernyataan
Standar Praktik Akuntansi 16 (Statement of Standard Accounting Practice-SSAP
16) “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan Maret 1980.
SSAP 16 berbeda dengan SFAS 33 dalam dua hal utama. Pertama, apabila standar AS
mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya
metode biaya kini utnuk pelaporan eksternal. Kedua, apabila penyesuaian inflasi
AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan
baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan.
Standar
di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan, yaitu :
a) Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai
laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
b) Menyajikan akun-akun biaya historis
sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
c) Menyajkan akun-akun biaya kini sebagai
satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.
• Brazil
Inflasi
seringkali merupakan bagian lingkungan usaha yang diterima di Amerika Latin,
Eropa Timur, dan Asia Tenggara. Pengalaman Brazil di masa lalu dengan
hiperinflasi membuat inisiatif akuntansi inflasi bersifat instruktif. Meskipu
tidak lagi diwajibkan, akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brazil hari
ini mencerminkan dua kelompok pilihan pelaporan-Hukum Perusahaan Brazil dan
Komisi Pengawas Pasar Modal Brazil.
Penyesuaian
inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva
permanen dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui
oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi mata uang lokal. Aktiva
permanen meliputi aktiva tetap, gedung, investasi, beban tangguhan dan
depresiasi terkait, serta akun-akun amortisasi atau deplesi (termasuk setiap
provisi kerugian yang terkait). Akun-akun ekuitas pemegang saham terdiri dari
modal, cadangan pendapatan, cadangan evaluasi dan akun cadangan modal yang
digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal.
Penyesuaian
inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih
terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai
keuntungan atau kerugian koreksi moneter. Komisi Pasal Modal Brasil mewajibkan
metode akuntansi yang lain untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya
diperdagangkan di depan publik. Perusahaan-perusahaan yang tercatat sahamnya
harus mengukur ulang seluruh transaksi yang terjadi dalam suatu periode dengan
menggunakan mata uang fungsionalnya.
Badan
Standar Akuntansi Internasional
IASB
telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi dalam mata
uang local menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami
hiperinflasi. IAS 29 yang membahas Pelaporan keuangan dalam perekonomian
hiperinflasi mewajibkan (dan bukan hanya merekomendasikan) penyajian ulang
informasi laporan keuangan utama. Secara khusus, laporan keuangan suatu
perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi,
apakah didasarkann pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini,
harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca.
Aturan
ini juga berlaku untuk angka-angka terkait pada periode sebelumnya. Keuntungan
atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva
moneter bersih dimasukkan ke dalam laba kini. Perusahaan yang melakukan
pelaporan juga harus mengungkapkan:
a) Fakta bahwa penyajian ualng untuk
perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan.
b) Kerangka dasar penilaian aktiva yang
digunakan dalam laporan keuangan utama (yaitu penilaian biaya historis atau
biaya kini).
c) Identitas dan tingkat indeks harga pada
tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan.
d) Keuntungan atau kerugian moneter bersih
selama periode tersebut.
Isu-isu
Mengenai Inflasi
Terdapat
empat isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu, yaitu :
a) Apakah dolar konstan atau biaya kini yang
lebih mengukur pengaruh inflasi.
b) Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan
dan kerugian inflasi.
c) Akuntansi inflasi luar negeri.
d) Menghindari fenomena kejatuhan ganda.
Keuntungan
dan Kerugian Inflasi
Keuntungan
atau kerugian pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan menyajikan
ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan akhir, serta transaksi dalam, seluruh
aktiva dan kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang). Angka yang
dihasilkam diungkapkan sebagai pos terpisah. Perlakuan ini memeandang
keuntungan dan kerugian pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis
pendapatan yang lain. Di Inggris, keuntungan dan kerugian pos-pos moneter
dipisahkan menjadi modal kerja moneter dan mekanisme penyesuaian.
Pendekatan
di Brazil yang tidak lagi diwajibkan, tidak menyesuaikan aktiva dan kewajiban
kini secara eksplisit, karena jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam hal nilai yang
dapat direalisasi.
Keuntungan
dan Kerugian Kepemilikan
Akuntansi
untuk biaya kini membagi total laba menjadi dua bagian: (1) laba operasi
(perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi)
dan (2) keuntungan yang belum direlasisasi yang timbul dari kepemilikan aktiva
nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi.
Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi (yaitu, proyeksi arus kas
keluar yang lebih tinggi untuk mengganti peraltan) bukanlah suatu keuntungan,
baik itu direalisasi atau tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur
perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan, maka perubahan biaya kini
persediaan, aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya merupakan revaluasi ekuitas
pemilik, yang adalah bagian dari laba yang harus disimpan oleh perusahaan untuk
mempertahankan modal fisiknya (kapasitas produktifnya). Aktifa yang dimiliki
untuk spekulasi, seperti lahan kosong atau surat berharga yang dapat
dipasarkan, tidak perlu diganti untuk mempertahankan kapasitas produktif.
Dengan demikian, jika penyesuaian biaya kini mencakup pos-pos ini, kanaikan
atau penurunan ekuivalen biaya (nilai) kininya (hingga sebesar nilai yang dapat
direalisasikan) harus dinyatakan lengsung dalam laba.
Akuntansi
Untuk Inflasi di Luar Negeri
Di
Amerika serikat, FASB berupaya untuk membahas masalah inflasi dengan mewajibkan
perusahaan pelapor yang besar untuk melakukan eksperimen dengan pengungkapan
daya beli konstan biaya historis dan pengungkapan biaya kini. FAS 89, yang
mendorong (dan bukan lagi mengharuskan) perusahaan untuk memperhitungkan
perubahan harga, masih meninggalkan permasalahan yang masih belum terselesaikan
dalam dua tingkatan. Pertama perusahaan mungkin terus mempertahankan nilai
aktiva nonmoneter berdasarkan biaya historisnya (disajikan ulang untuk
perubahan tingkat harga umum) atau menyajikan ulang berdasarkan ekuivalen biaya
kini. Kedua, perusahaan yang memilih untuk menyediakan data biaya kini tambahan
atas operasi luar negeri memiliki dua metode pilihan dalam mentranslasikan dan
menyajikan ulang akun-akun luar negeri dalam dolar AS.
Menghindari
Kejatuhan Ganda
Pada
saat menyajikan ulang akun-akun luar negeri terhadap inflasi di luar negeri,
seseorang harus berhati-hati untuk menghindari apa yang disebut sebagai
kejatuhan ganda. Masalah ini muncul karena inflasi local langsung berpengaruh
terhadap kurs yang digunakan dalam translasi. Apabila teori ekonomi mengasumsikan
bahwa terdapat hubungan terbalik antara laju inflasi internal suatu negara dan
nilai eksternal mata uangnya, bukti-bukti menunjukkan bahwa hubungan seperti
ini jarang sekali bertahan (paling tidak dalam jangka pendek). Dengan demikian,
ukuran penyesuaian yang terjadi untuk menghapuskan kejatuhan ganda akan
berbeda-beda tergantung pada sejauh mana kurs dan perbedaan inflasi berhubungan
secara negatif.
PRAKTEK
PENGUNGKAPAN AKUNTANSI INTERNASIONAL
Standar
dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem
hukum,
ikatan politik ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi,tingkat pendidikan, budaya
dan
pengaruh lainnya. Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh
perbedaan
dalam tata kelola perusahaan dan keuangan.
Di
Amerika Serikat, Inggris, dan negara – negara Aglo Amerika lainya pasar
ekuitas
tersebar luas antara pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat
ditekankan.Investor
intitusional memainkan peranan penting , menuntut pengembalian
keuangan
dan nilai pemegang saham yang meningkat. Pengukapan public sangatlah maju
sebagai
respos terhadap akuntabilitas perusahaan public.
Di
Negara lain seperti Prancis, Jepang, dan beberapa Negara berkembang kepemilikan
saham
masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank merupakan sumber utama pembiayaan
perusahaan
maju di pasar – pasar ini dan perbedaan besar dalam jumlah informasi yang di
berikan kepada pemegang saham besar dan kreditor dengan yang diberikan kepada
public masih diperbolehkan. Dan menetapkan disiplin perusahaan.
Pengungkapan
Sukarela
Beberapa
studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan
yang
lebih. Manfaat dari pengungkapan yang lebih ditingkatkan adalah biaya transaksi
yang lebih rendah dalam memperdagangkan surat berharga yang dikeluarkan
perusahaan, minat para analis keuangan dan investor terhadap perusahaan yang
semakin besar, likuiditas saham yang meningkat, dan biaya modal yang lebih
rendah.
Investor
didunia menuntut informasi yang lebih detail dan lebih tepat waktu tingkat
pengungkapan
sukarela semakin meningkat baik di Negara maju maupun Negara
berkembang.Pelaporan keuangan menjadi mekanisme komunikasi dengan investor luar
yang tidak sempurna jika insentif manajer tidak sejalan dengan kepentingan
seluruh pemegang saham. Komunikasi manajer dengan investor luar akan menjadi
tidak sempurna jika:
1.
Manajer memiliki keunggulan dalam informasi mengenai perusahaannya.
2.
Dorongan manajer tidak secara sempurna sejalan dengan kepentingan seluruh
pemegang saham.
3.
Aturan akuntansi dan auditing tidak sempurna.
Manajer
perusahaan sering menunda pengungkapan berita negatif laporan keuangan dan
lebih
menunjukkan sisi positif perusahaan dan menilai lebih kinerja dan prospek
keuangan perusahaan.Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan – ketentuan untuk
memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu,
lengkap dan akurat. Sedangkan auditor eksternal mencoba memastikan bahwa
manajer akuntansi menenerapkan kebijakan akuntansi yang memadai, membuat
estimasi yang wajar, memiliki catatan akuntansi dan sistem
pengendalian
yang memadai dan memberikan pengungkapan yang tepat waktu. Pilihan
pengungkapan
oleh para manajer mencerminkan pengaruh gabungan dan ketentuan
pengungkapan
dan insentif untuk mengungkapkan informasi secara sukarela.
Ketentuan
Pengungkapan Wajib
Bursa
Efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan asing
yang
mencatat saham untuk memberikan informasi keuangan dan nonkeuangan yang sama
dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik.
Pengungkapan
wahib merupakan pengungkapan dan pelaporan akuntansi yang wajib di
laporkan
sesuai dengan Standar Akuntansi yang di anut di masing-masing negara.
Tujuan:
Perlindungan Investor
Investor
memperoleh informasi material dan melalui pengawasan dan penegakan aturan
Secara
khusus:
1.
Memberikan informasi material kepada investor.
2.
Mengawasi dan menegakkan aturan pasar.
3.
Mengatasi Kecurangan dalam penawaran publik, perdagangan,pengambilan suara dan
penawaran surat berharga.
4.
Berusaha mencari daya banding informasi keuangan
Ciri
Pasar
Pasarnya
wajar, teratur, sistem efisien dan bebas dari penyalahgunaan dan kesalahan –
kesalahan.
1.
Mempromosikan akses yang sama atas melakukan atas informasi dan kesempatan
melakukan pandangan (kewajaran pasar )mingkatkan likuiditas dan mengurangi
biaya transaksi (efisiensi pasar )
2.
Memberikan sumbangan berupa kebebasan melalui pengawasan dan penegakan dari
Penyalahgunaan
melalui pengawasan dan penegapan.
Praktik
pengungkapan dalam laporan tahunan mencerminkan respons manajer terhadap
ketentuan
pengukapan yang dikeluarkan oleh badan regulator dan insentif yang mereka
dapatkan
jika menyediakan informasi kepada pengguna laporan keuangan secara sukarela.Jika
pengukapan tidak diwajibkan maka pengukapan tersebut menjadi sukarela. Manajer
.Perusahaan tidak akan mematuhi aturan pengungkapan jika kepatuhan itu
menimbulkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan biaya ketidakpatuhan.
Maka sangat penting untuk membedakan pengungkapan yang ”diwajibkan” dan
pengungkapan yang secara nyata dilakukan. Memusatkan perhatian hanya kepada
aturan pengungkapan tampa melihat praktik pengungkapan yang nyata akan
menyesatkan.
Aturan
pengungkapan diseluruh dunia sangat berbeda dalam beberapa hal seperti
laporan
arus kasdan perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai
wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba persaham. Pengungkapan yang akan
dibahas adalah:
1.
Pengungkapan Informasi yang Melihat Masa Depan
Pengungkapan
informasi yang melihat masa depan dianggap sangat relevan dalam
pasar
ekuitas seluruh dunia. Istilah ”Informasi yang melihat masa depan” mencakup:
1.Ramalan
pendapatan, laba (rugi), laba (rugi) persaham, pengeluaran modal dan pos keuangan
lainnya
2.
Informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan
yang
tidak terlalu pasti bila dibanding dengan proyeksi pos, periode fiskal,
dan
proyeksi jumlah
3.
Laporan rencana manajemen dan tujuan operasi dimasa depan.
2.
Pengungkapan segmen
Permintaan
investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen
industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis
keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk
disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan
Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat
mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami
secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh
terhadap keseluruhan perusahaan.
3.
Laporan arus kas dan arus dana
IFRS
dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar
negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.
4.
Pengungkapan tanggung jawab sosial
Saat
ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok
besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) –
karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat
umum.
Informasi
mengenai kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi
buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi
kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan
kerja dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para
investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan
produktivitas perusahaan.
5.
Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas
prinsip akuntansi yang digunakan
Laporan
keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna
laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :
1.
Penyajian ulang untuk kenyamanan informasi keuangan ke dalam mata uang
nondomestik
2.
Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut keompok kedua
standar akuntansi
3.
Satu set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kesua
standar akuntansi; dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip
akuntansi yang banyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set
prinsip akuntansi yang lain.
Banyak
perusahaan di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa utama juga melakukan penerjemahan seluruh laporan tahunan dari bahasa
negara asal ke dalam bahasa Inggris. Juga, beberapa perusahaan menyusun laporan
keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang diterima secara lebih luas
daripada standar domestik (khususnya IFRS atau GAAP AS) atau yang sesuai dengan
baik standar domestik maupun kelompok kedua prinsip akuntansi.
Sumber
: Yudi Herliansyah SE, Ak. Msi, Akuntansi Internasional
Frederick
D.S.Choi,Gary K.Meek,Akuntansi Internasional
Praktek
Pengungkapan Akuntansi Dipengaruhi Oleh Tata Kelola Keuangan Suatu Negara
Praktik
Pelaporan dan Pengungkapan
Standar
dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh :
a) sumber-sumber keuangan
b) sistem hukum
c) ikatan politik ekonomi
d) tingkat pembangunan ekonomi
e) tingkat pendidikan
f) budaya dan pengaruh lainnya
Perbedaan
nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola
perusahaan dan keuangan.Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia
dalam beberapa hal seperti :
• laporan arus kas dan perubahan ekuitas
• transaksi pihak terkait
• pelaporan segmen
• nilai wajar aktiva dan kewajiban
keuangan dan laba per saham
Pada
bagian ini perhatian dipusatkan pada :
A. Pengungkapan Informasi yang melihat masa
depan, mencakup :
• ramalan pendapatan, laba rugi, laba
rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keuangan lainnya
• informasi prospektif mengenai kinerja
atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan
dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi jumlah
• laporan rencana manajemen dan tujuan
operasi di masa depan
B. Pengungkapan Segmen
Laporan
ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik
bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan
perusahaan.
C. Laporan Arus Kas dan Arus dana
IFRS
dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar
negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.
D. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Saat
ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok
besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) –
karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat
umum.
E. Pengungkapan khusus bagi para pengguna
laporan keuangan non domestik dan atas prinsip akuntansi yang digunakan
Laporan
keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna
laporan keuangan non domestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :
• ”Penyajian ulang untuk kenyamanan”
informasi keuangan ke dalam mata uang non domestik
• Penyajian ulang hasil dan posisi
keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi
• Satu set lengkap laporan keuangan yang
disusun sesuai dengan kelompok kesesuain standar akuntansi; dan beberapa
pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak digunakan
dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain.
F. Pengungkapan dan Pelaporan Bisnis Melalui
Internet
Bahasa
Pelaporan Usaha (Extensible Business Reporting Language – XBRL) merupakan tahap
awal revolusi pelaporan keuangan. Bahasa komputer ini dibangung ke dalam hampir
seluruh software untuk pelaporan akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan
di masa depan, dan kebanyakan pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana
mengolahnya sehingga secara langsung dapat menikmati manfaatnya.
G. Pengungkapan Laporan Tahunan di
Negara-negara Pasar Berkembang
Tingkat
pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang konsisten dengan
sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara tersebut. Namun
demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat
waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator
memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan
pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan
aturan.
H. Pengungkapan Sukarela
Dalam
laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah
proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan
akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan
sukarelanya. Laporan ini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat
menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya kepada para
investor.Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan
pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya
pasar.
I. Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan
Keuangan dan Para Manajer
Para
manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya
pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun
sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang
secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah
menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah
yang signifikan bagi perusahaan mereka.
Pengungkapan
Tata Kelola Perusahaan
Tata
kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk
menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan tanggung jawab, akuntabilitas
dan hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang
dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola
perusahaan antara lain meliputi :
• hak dan perlakuan kepada pemegang
saham
• tanggung jawab dewan
• pengungkapan dan transparansi
• peranan pihak-pihak yang
berkepentingan
B.
Persoalan Yang Mempengaruhi Keputusan Untuk Membuat Pengungkapan Keputusan
Salah
satu tujuan utama pelaporan keuangan adalah memasok informasi untuk pengambilan
keputusan. Untuk itu dibutuhkan pengungkapan data keuangan dan informasi
relevan lainnya dengan cara yang tepat. Berikut beberapa hal yang penting
berkaitan dengan tentang pengungkapan informasi keuangan :
a) Tentang pada siapa informasi diungkapkan
b) Tentang tujuan informasi
c) Tentang seberapa banyak informasi yang
harus diungkapkan
d) Tentang bagaimana informasi diungkapkan
e) Tentang waktu pengungkapan informasi
Kegiatan
manajemen dihubungkan dengan tingkatannya didalam organisasi dibagi menjadi 3
bagian :
1.
Perencanaan strategic : merupakan kegiatan manajemen tingkat atas, sebagai
proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penerapan tujuan organisasi, dan
penentuan strategi-strategi.
Proses
evaluasi lingkungan luar organisasi : Lingkungan luar dapat mempengaruhi
jalannya organisasi, oleh karena itu manajemen tingkat atas harus pandai
mengevaluasinya, harus dapat bereaksi terhadap kesempatan yang diberikan oleh
lingkungan luar. Penetapan tujuan adalah apa yg ingin dicapai oleh organisasi berdasarkan
visi yang dimiliki oleh manajemen.
Penentuan strategi : Manajemen tingkat atas
menentukan tindakan yang harus dilakukan oleh organisasi dengan maksud untuk
mencapai tujuannya. Dengan strategi semua kemampuan yang berupa sumber daya
dikerahkan supaya tujuan organisasi dapat diraih.
2.
Pengendalian manajemen : sistem untuk meyakinkan bahwa organisasi telah
menjalankan strategi yg sudah ditetapkan secara efektif dan efisien. Ini
merupakan tingkatan taktik (tactical Level), yaitu bagaimana manajemen tingkat
menengah menjalankan taktik supaya perencanaan strategi dapat dilakukan dengan
berhasil. Taktik yamg dijalankan biasanya bersifat jangka pendek ± 1 tahun.
Proses pengendalian manajemen terdiri dari pembuatan program kerja, penyusunan
anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan dan analisis.
3.
Pengendalian operasi : Sistem untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu
telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ini merupakan penerapan program
yang telah ditetapkan di pengendalian manajemen.Pengendalian operasi dilakukan
dibawah pedoman proses pengendalian manajemen dan difokuskan pada tugas tingkat
bawah.
C.
Identifikasi Tujuan Pengungkapan Akuntansi Dalam Pasar Ekuitas
Pengungkapan
koorperasi merupakan sarana untuk menyalurkan akuntabilitas koorperasi kepada
para penyedia modal (investor) dan untuk mepermudah alokasi sumber daya untuk
pemanfaatan yang paling produktif.
Pada
pembiyaan internal, sangat bergantung pada modal eksternal yang diinvestasikan
oleh para investor pada sebuah koorperasi, Sebagai timbal balik, seorang
investor memerlukan pengungkapan (tansparansi koorperasi) dimana para investor
tersebut dapat menilai kualitas saham yang mereka tanamkan.
Kaitan
konseptual antara pengungkapan yang meingkat dan biaya modal perusahaan dari
teori perilaku investasi dalam kondisi ketidakpastian, yaitu:
a. Dalam dunia ketidakpastian, para investor
memandang pengembalian dari investasi sekuritas sebagai uang yang diterima
sebagai konsekwensi kepemilikan.
b. Karena adanya ketidakpastian pengembalian
ini dipandang dalam pengertian probabilistik.
c. Para investor menggunakan sejumlah ukuran
berbeda untuk mengukur hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas.
d. Para investor menyukai tingkat
pengembalian yang tinggi untuk tingkat resiko tertentu atau sebaliknya.
e. Nilai sebuah sekuritas berhubungan positif
dengan aliran hasil yang diharapkan dan berhubungan terbalik dengan resiko yang
berkaitan dengan pengembalian tersebut.
Pengungkapan
perusahaan akan meningkatkan distribusi probabilitas dari hasil yang diharapkan
oleh investor dengan mengurangi ketidakpastian yang berhubungan dengan
pengembalian tersebut. Sehingga akan meningkatkan performance (kinerja
perusahaan) di mata para investor sehingga memikat para investor untuk menginvestasikan
yang lebih besar pada sekuritas yang sama sehingga dapat mengurangi biaya
modal.
D.
Memahami Perbedaan Mendasar Praktek Pengungkapan Keuangan Perusahaan Dalam
Berbagai Aspek
Tingkat
pengungkapan dalam laporan keuangan akan membantu pengguna laporan keuangan
untuk memahami isi dan angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Terdapat
tiga tingkatan pengungkapan yaitu pengungkapan penuh, pengungkapan wajar, dan
pengungkapan cukup. Pengungkapan penuh mengacu pada seluruh informasi yang
diberikan oleh perusahaan, baik informasi keuangan maupun informasi non
keuangan. Pengungkapan penuh tidak hanya meliputi laporan keuangan tetapi juga
mencakup informasi yang diberikan pada management letter, company prospect dan
sebagainya. Pengungkapan cukup adalah pengungkapan yang diwajibkan oleh standar
akuntansi yang berlaku. Sementara pengungkapan wajar adalah pengungkapan cukup
ditambah dengan informasi lain yang dapat berpengaruh pada kewajaran laporan
keuangan seperti contingencies, commitments dan sebagainya.
Catatan
atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang
tertera dalam neraca, laporan rugi laba, laporan arus kas, dan laporan
perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan
komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi yang diharuskan
dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
serta pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan
penyajian laporan keuangan secara wajar.
Catatan
atas laporan keuangan mengungkapkan:
1. Informasi tentang dasar penyusunan
laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan ditetapkan terhadap
peristiwa dan transaksi penting.
2. Informasi yang disajikan dalam PSAK
tetapi tidak disajikan di neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan
laporan perubahan ekuitas.
3. Informasi tambahan yang tidak disajikan
dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.
Tingkat
pengungkapan dalam laporan keuangan akan membantu pengguna laporan keuangan
untuk memahami isi dan angka yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Terdapat
tiga tingkatan pengungkapan yaitu pengungkapan penuh, pengungkapan wajar, dan
pengungkapan cukup. Pengungkapan penuh mengacu pada seluruh informasi yang
diberikan oleh perusahaan, baik informasi keuangan maupun informasi non
keuangan. Pengungkapan penuh tidak hanya meliputi laporan keuangan tetapi juga
mencakup informasi yang diberikan pada management letter, company prospect dan
sebagainya. Pengungkapan cukup adalah pengungkapan yang diwajibkan oleh standar
akuntansi yang berlaku. Sementara pengungkapan wajar adalah pengungkapan cukup
ditambah dengan informasi lain yang dapat berpengaruh pada kewajaran laporan
keuangan seperti contingencies, commitments dan sebagainya.
Kualitas
Pengungkapan
Kualitas
Pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan dikenal dengan berbagai konsep.
Antara lain kecukupan (adequacy) (Buzby, 1975), kelengkapan (comprehensiveness)
(Barret, 1976), Informatif (informativeness) (Alford et al., 1993), dan tepat
waktu (time lines) (Courtis, 1976; Whittred, 1980). Imhoff (1992) menunjuk pada
tingkat kelengkapan sebagai karakteristik kualitas pengungkapan, sementara
Singhvi dan Desai (1971) menunjuk pada kelengkapan (completeness), akurasi
(Accuracy), dan keandalan (reliability) sebagai karakteristik kualitas
pengungkapan. Indikator empiris kualitas ungkapan tersebut berupa indeks
pengungkapan (disclosure index) yang merupakan rasio (ratio) antara jumlah
elemen (item) informasi yang dipenuhi dengan jumlah elemen yang mungkin
dipenuhi. Makin tinggi angka indeks pengungkapan, maka makin tinggi kualitas.
Sumber
:
http://lovelycimutz.wordpress.com/2013/04/11/tugas-minggu-4-softskill-akuntansi-internasional/
(2 Mei 2013, 10.00 pm)
http://rezataufik.blogspot.com/2013/04/tugas-akuntansi-internasional-4.html
(2 Mei 2013, 10.00 pm)
Hendriksen,
Elden S. dan Michael F. Van Breeda. Teori Akunting. Edisi ke-5. Buku Satu.
Batam: Interaksara, 2000.
http://private-enk.blogspot.com/2012/06/bab-5-pelaporan-dan-pengungkapan-tujuan.html
http://baihaqifahmi.wordpress.com/2011/04/13/aspek-perbedaan-praktik-pelaporan-dan-pengungkapan/
http://rahmanandi.blogspot.com/2011/03/praktek-pengungkapan-akuntansi.html
http://nurulakuntansiinternasional.blogspot.com/2012/06/pelaporan-pengungkapan.html
Frederick
D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Jakarta : Salemba
Empat,2005.
RESKINO,
SE., Akt., M. Si, AKUNTANSI INTERNASIONAL “Akuntansi Internasional” Simon &
Schuter(Asia) Pte, Ltd. Salemba Empat, Jakarta : 1997
MAYA ADELIA POETRI
23209783
4EB10